Selasa, 09 Mei 2017

Berpetualang di Daratan Tinggi Dieng (2)


Pukul 2 malam, tanpa dibangunin gw udah bangun siap menyambut golden sunrise di bukit sikunir. Sedari malam kita udah diingetin supaya jangan mandi di jam segini karena bisa pingsan gara-gara beku.

Benar aja karena saat itu suhu sekitar 12 derajat. Dan suhu ini bukan suhu terdingin di Dieng karena di pertengahan tahun biasanya suhu bisa sampe minus dan buat tanaman jadi es. Ngerih!

Gw pake baju udah lapis tiga, celana lapis dua. Dan itu masih menggigil, jadi gerak terus biar badan terasa hangat. Juga buat ngebiasain diri sama suhu yang gak biasa ini.

Kita kembali naek mobil mini bus atau angkel untuk ke bukit Sikunir. Kondisi gelap gulita dan kita gak memerlukan waktu lama buat mulai mendaki bukit sikunir.

Cuma 30 menit mobil udah mulai masuk jalan sempit dan kita dikumpulin di tempat naik bukit Sikunir. Sebelum naik berdoa dulu biar lancar, sekaligus ingetin diri supaya jangan sombong karena takut kejadian gak gak.

Untuk naik ke spot sunrise perlu waktu 30 menit lagi. Banyak yang mulai bawa kayu panjang untuk bantu berpijak. Kalau gue cuma bawa kantong plastik yang isinya minuman dan makanan kecil. Dan gue lepas sepatu biar gak kepelet, maklum bukan sepatu gunung.

Treknya sik gak terlalu sulit cuma licin karena semalam hujan jadi musti hati-hati. Gelap juga jadi senter harus dibawa juga tapi usahain bawa yang jangan terlalu terang karena bisa ganggu orang.

Kita udah jalan mulai dari jam stgh 3 pagi tapi di atas udah rame aja, orang-orang nge-take tempat. Dan kita pun bingung di mana tempat sunrise yang paling enak dilihat.

Wajib diperhatikan juga di sini gak ada pembatas apa-apa dan dengan jalanan licin begitu, bisa aja dengan mudahnya lu masuk ke jurang. huh!

Banyak orang berlomba-lomba paling ujung tebing untuk dapat momen sunrise yang sempurna. Tapi ini sebenarnya bahaya juga. Kita akhirnya milih ga terlalu berada di tepi biar selamat sejahtera.

Masih ada sekitar 1 jam untuk nunggu si matahari muncul. Jadi mending salat subuh dulu. Tenang, di sekitar gunung ada musalah sederhana.

 Tetep ada WC, air bersih tapi gelap wkwkwkwk.... ada penjaganya juga dan inget musti bayar.  Sembari nunggu azan Subuh gw ngobrol2 sama si penjaga WC. Gak terlalu fokus dengan topik yang diomongin karna nahan badan yang menggiggil terus. Yang pasti katanya bukit Sikunir ini terus-terusan rame gak pandang hari.



Sejam dua jam menunggu dan akhirnya primadona muncul. Semua berebut mengabadikan momen foto2 dengan latar sunrise yang emang keren banget. Gw sempat kesusahan cari angle foto bagus karena isinya orang semua. Ga bisa banget sepi. Satu spot aja musti ngantri. Dan sebelnya kamera gue ga bagus banget. Ya emang gw cuma bawa kamera poket.

Jangan harap juga ngantrenya cepet karena banyak yang ga mau ngalah, ribut dan maruk buat foto-foto di latar sunrise yang bagus banget.

Sebenarnya sunrisenya itu gak bulet2 banget ya sunrisenya tapi terasa banget magic-nya. Cakep banget apalagi ada gunung dan kabut bikin kerasa dramatisnya. Untuk ngerasain ajaibnya momen ini aja susah banget khusyuknya gara-gara penuh dan dorong2an gt sama org2 yg mau foto.




Setelah momen keren ini berakhir buru-buru deh turun sebelum jalanan penuh. Ternyata sepanjang perjalanan pun gak kalah deh bagusnya, Embun-embun dan bau dedaunan basah bikin sejuk hati. Tapi awas jalanan licin. Karena terlalu fokus sama keindahan jalanan sampe lupa kita jalan lewat mana pas berangkat.

Hasilnya kita lewat jalan yang lebih ekstrem dr sebelumnya, sampe musti merangkak dan penuh tanah semua. Hahahaha alhamdulillah selamat ya. Gak perlu khawatir klo laper karena banyak tukang gorengan, bubur sumsum dan lain-lain.

Justru klo udah rame gini persaingan makin sengit untuk ke toilet hahahha.... karena toilet terbatas dan air jadi susah. Jadi sabar-sabar ya hahaha. Di pagi yang indah ini pun kelihatan kalau mulut kita beruap dan kita pun mulai sok sokan niup niup buat lihat uap atau asap yang keluar dari mulut kita. Sungguh pengalaman yang beda banget ya.

Baca Juga : Berpetualang di Dataran Tinggi Dieng (1)

Sabtu, 06 Mei 2017

Rahasia Spinx, Piramid, dan Kutukan Firaun

Monster itu bernama Sphinx

Di pintu masuk makam atau kuil Mesir, Sphinx selalu ada. Shpinx adalah monster berkepala manusia dan berbadan singa yang ada di dalam legenda. Di dalam legenda disebutkan bahwa monster ini adalah monster yang suka memberikan tebakan pada manusia, jika tidak bisa menjawab maka akan dimakan olehnya. Tebak-tebakan yang dilemparkannya adalah ‘apa mahluk yang pagi berjalan dengan kaki empat, siang dengan  dua kaki dan malam berjalan dengan tiga kaki?



Jawabannya adalah manusia. Saat kecil manusia merangkak dengan empat kaki, setelah dewasa dia berjalan dengan dua kaki, ketika tua dia berjalan dengan tiga kaki.  Patung sphinx yang paling terkenal adalah patung sphinx di depan piramida Kahfre. Patung sphinx ini terbuat dari batu kapur  besar dengan tinggi 20 m dan panjang 70 m.

Sphinx ini pada awalnya terkubur pasir barulah muncul kemudian. Ada cerita yang melingkupi penemuan spinx ini. Saat itu raja tertidur di bawah kepala sphinx, kemudian sphinx muncul dan mengatakan “kalau kau membangunkanku dari pasir yang menguburku maka kau akan ku jadikan raja”. Raja yang terbangun kemudian menyingkap pasir itu hingga akhirnya spinx muncul. Setelah menjadi raja cerita ini dituliskan diantara kaki patung sphinx saat ini.


Kutukan Firaun

Firaun berarti raja mesir. Kutukan firaun pertama kali ditemukan sejak eskafasi kubur Tutangkhamen. Tuntangkhamen hidup pada tahun 1333 tahun lalu, di umurnya yang 10 tahun dia sudah menjadi raja dan meninggal pada umur 19 tahun. Kuburnya yang terletak di perbukitan baru ditemukan pada Oktober 1922 oleh bangsawan Inggris Carnaven dan arkeolog bernama Carter.

Di dalam makam Tutangkhamen itu ada tulisan “siapapun yang emngganggu raja akan terjangkit penyakit”. Tapi orang-orang mengindahkan peringatan dan tetap membawa mumi yang ada emas dan harta kartun lainnya. Setahun 4 bulan kemudian, Carnavon meninggal karena penyakit malaria dan kutukan Firaun pun dimulai.

Kemudian orang-orang yang ikut ekskavasi pun ikut meninggal ini semakin dipertanyakan. Ada sekitar 30 orang yang meninggal mulai dari Jay Gould yang memegang peti mati Tutankhamen, asisten Carter, Mace, professor yang melakukan pengecekan terhadapa mumi Tutngkhamen hingga keponakan Carnavon.



 Situasi seperti ini kemudian difilmkan oleh Hollywood sehingga ceritapun menyebar luas dan akhirnya dikenal dengan kutukan Tutangkhamen.  Tapi sebenarnya yang ikut dalam ekskavasi makam Tutankhamen itu ada 1500 orang sedangkan selama 10 tahun yang meninggal hanya 21 orang, bahkan arkeolog yang membuka makam Tutangkhamen, Carter hidup hingga umurnya 66 tahun. Oleh karena itu kabar kutukan Firaun pun mulai dipercaya sebagai kabar bohong

Tanya Jawab Soal Piramid

Kenapa piramid didirikan?

Orang mesir kuno percaya orang yang mati akan hidup kembali. Oleh karena itu mereka berpikir perlu tempat ketika meninggal.  Begitu juga dengan raja mereka membuat piramid yang megah  untuk tempat meninggalnya sama seperti dia masih hidup. Mereka pun membangun piamid yang besar dan tinggi sampai mendekati langit.

Bagaimana membuat mumi yang ada di dalam piramid?

Orang mesir kuno membuat mumi agar jasadnya tetap utuh di dunia. Saat membuat mumi organ dalam dan otak dikeluarkan agar tidak busuk kemudian mereka mulai memberi obat untuk mengawetkan. Saat itu jantung tetap dibiarkann karena mereka percaya jatung merupakan pusat kehidupan dan perasaan. Kemudian juga untuk mengurangi dosa. Yang mengejutkan di abad pertengahan, mumi digunakan. Mumi dibuat bubuk untuk menyembuhkan rasa sakit. Gimana? Seram kan?

Apa semua bentuk piramid sama?

Jika kita menyebut piramid pasti yang terpikir adalah bentuk limas segi lima. Tapi ternyata ada juga piramid yang tidak berbentuk limas. Piramid itu adalah piramid Zoser. Piramid ini berbentuk tangga-tangga.  Dengan tinggi 60 m, piramid ini terdiri dari satu juta ribu batu kapur yang disusun menjadi 6 anak tangga. Dengan harapan sang raja mencapai langit denmgan pijakan pada tangga-tangga tersebut. Piramid Zoser saat itu dibangun untuk perdana menteri saat itu yang bernama Imhotefra. Imhotefra dikenal sebagai seorang yang masa keemasan dan kebudayaan, bukan hanya itu setelah dia mati juga dia tetap meninggalkan seni dan kesusatraan yang mengagumkan.

Kenapa lokasi piramid berkumpul di daerah Gaza?

Daerah Gaza terletak 13 km dari ibu kota Mesir.  Sama halnya dengan piramid Khufu ada juga piramid-piramid besar lainnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya piramid berkumpul di tempat ini.

Alasan itu adalah
a.  Tempat : orang Mesir kuno percaya dunia akhirat setelah mati dimulai dari di sebelah barat dimana matahari tenggelam. Oleh karena itu mereka berpikir Gaza yang berada di barat sungai Nil dipilih sebagai tempat yang paling tepat.

b. Tanah : di daerah Gaza terdapat tanah yang terdiri dari bebatuan yang keras sehingga cocok untuk mendirikan piramid.

c. Material : di seberang sunagi Nil terdapat banyak batu kapur yang digunakan untuk membangun piramid.  Daerah Gaza juga merupakan tempat yang mudah untuk membawa batu kapur karena melewati sungai Nil.






Sumber 
Bangunan-bangunan dunia
Tulisan    : Park Are
Komik : vitacom
Samsungbooks

Baca Juga: Bangun Rumah, Manusia Purba Sudah Paham Arsitektur