Minggu, 19 Februari 2017

Jalan-Jalan Keliling London, Inggris


London yang merupakan ibu kota Inggris adalah salah satu kota terhebat di dunia sama halnya seperti New York, Shanghai, dan Tokyo. Ini merupakan tempat-tempat bersejarah berkumpul di dalamnya, seperti Istana Buckingham yang ditinggali oleh raja Inggris, kedutaan besar Westminster, museum Inggris, dan lain-lain.



Kita juga bisa berbelanja berbagai macam barang di arena perbelanjaan merek terkenal di dunia dan di pasar loak. Kita juga bisa menonton pertunjukan teater dan musikal yang terkenal sepanjang tahun di beberapa gedung teater dan di Royal Opera House.

Jika kita ke London, kita harus jalan-jalan menyelusuri Sungai Thames karena pemandangannya sangat indah dan antik. Sebelum Anda ke London, ada baiknya cek lebih dulu destinasi di London ini.

British Museum 




British Museum yang berada di London merupakan salah satu museum terbesar ke-3 di dunia yang memiliki peninggalan sejarah terbanyak di dunia. Alasannya karena Inggris membawa dengan paksa peninggalan sejarah dari beberapa negara di masa Inggris menguasai penjajahan.

Beberapa koloni merdeka dan meminta peninggalan sejarah dikembalikan, tapi tetap saja museum itu masih memiliki peninggalan sejarah terbanyak.

Koleksi-koleksi Museum Inggris merupakan peninggalan sejarah yang mewakili budaya pada masanya di setiap negara, seperti Mesir, Asia, India, Yunani, Roma, Cina, dan lain-lain. Diantara semua itu, Hileogrif dan Mumi dari Mesir, Patung Demeter dari Cnidus, Patung Setengah Badan Pericles, Patung Julius Caesar, dan sebagainya merupakan karya-karya yang terkenal.


Tower of London




Menara London yang terletak di atas bukit sebelah utara sungai Thames merupakan bangunan yang mewakili masa abad pertengahan Inggris. Benteng dan istana dibangun untuk ditempati, tapi lebih banyak digunakan sebagai penjara.

Tempat itu kebanyakan digunakan untuk eksekusi atau tempat berkumpulnya para bangsawan yang melakukan kesalahan atau anggota kerajaan yang terancam oleh peraturan kerajaan.

Seperti halnya Raja Skotlandia-Raja David II, istri Henry VIII-Anne Boleyn, Putri Skotlandia-Putri Merry, dan sebagainya merupakan orang-orang yang terkurung di tempat itu menjalani hidupnya hingga maut menjemput.

Ratu Elizabeth I pun juga pernah dikurung di tempat itu sebelum ia naik tahta menjadi ratu. Menara London yang memiliki sejarah seperti ini akhirnya menjadi museum dan digunakan sebagai tempat untuk menjaga harta dan perhiasan kerajaan. Africa’s Star’yang merupakan berlian terbesar di dunia juga ditempatkan di tempat ini.

Sebenarnya, Menara London bukanlah sebuah menara seperti namanya, tapi merupakan sebuah benteng yang besar jika diperhatikan dengan seksama.

Gereja Katedral St.Paul


Katedral St.Paul merupakan gereja yang mewakili kota London yang sangat dicintai oleh masyarakat London. Pada tahun 1666, terjadi kebakaran yang sangat hebat di London, tapi seorang arsitek, Christopher Lane yang masih berumur 35 tahun ini membangunnya kembali. Katedral dibangun dengan bentuk Renaisans pada jaman pertengahan waktu itu dan di tengahnya terdapat kubah yang tingginya sekitar 110 m. Kubah ini merupakan salah satu kubah tertinggi di dunia sehingga kita dapat melihat seluruh kota London jika kita naik ke atasnya.

Di lantai bawahnya, terdapat tempat abu dimana terdapat sekitar 200 makam orang-orang pesohor, seperti Christopher Lane yang merekonstruksi tempat ini, Winston Churchill, Laksamana Nelson, dan sebagainya dan tempat ini juga sering dikunjungi oleh para turis.

London Eye




Itu disebut London Eye. Bangunan itu merupakan simbol yang mewakili Inggris sebagai bangunan pertunjukan murni yang paling tinggi di dunia yang dibangun untuk memperingati seribu tahun dari penerbangan Inggris di tahun 1999.

Gedung Parlemen

Gedung Parlemen yang terdapat di sungai Thames merupakan tempat untuk membentuk politik Inggris. Dulunya merupakan istana yang ditempati oleh raja-raja, tapi sekarang digunakan sebagai parlemen. Masyarakat London menyebutnya ‘Westminster’ yang diambil dari nama istana yang dulu.
Di tempat ini juga terdapat menara jam yang sangat besar yang disebut Big Ben. Menara jam yang merupakan salah satu bangunan yang paling disukai di London ini telah berdiri selama 150 tahun, tapi masih tetap menunjukkan waktu yang tepat.

Saat berakhirnya tahun dan berawalnya tahun baru, banyak orang dari berbagai negara yang berkumpul di depan Big Ben untuk mendengar suara dentangan jam yang menunjukkan tahun baru.


Pasar Loak London

Pasar loak adalah tempat untuk menjual barang-barang bekas atau antik dengan harga yang murah. Pasar-pasar loak di London menarik banyak perhatian dengan menjual berbagai macam barang dan merupakan tempat yang sangat bising.

Tempat ini juga merupakan tempat yang paling memperlihatkan kehidupan masyarakat Inggris. Banyak terdapat pasar loak yang besar maupun kecil, tapi juga terdapat tempat yang terkenal, seperti pasar Borough, pasar Camden, dan pasar Portobello.

Jika kita pergi ke pasar Borough, kita dapat mencicipi segala makanan dari seluruh negara di Eropa. Pasar Camden merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh anak muda karena menjual barang-barang yang terbuat dari kulit, baju antik, dan barang-barang yang bagus.

Pasar Portobello merupakan pasar loak yang paling terkenal karena berada di sepanjang jalan. Kita tidak akan sadar akan waktu jika sudah berkeliling melihat toko-toko yang menjual barang-barang antik, barang-barang yang terbuat dari perak, atau barang lama, seperti arloji dan kamera.

Di pasar Portobello juga terdapat banyak kedai buku sehingga kita bisa mencari berbagai macam buku karena banyak turis dari berbagai belahan dunia yang membeli buku di sini bahkan juga menjual buku yang sudah pernah mereka baca.

Sumber: Dooly si Dinosaurus Kecil.
Eksplorasi Perjalanan Besar-Besaran.
Seri Kartun Pelajaran Dooly dari WoongJin ThinkBig Co., Ltd.

Baca Juga: Suhu dan Udara Ini Melingkupi Inggris Sepanjang Tahun

Selasa, 14 Februari 2017

Pembahasan Semiotik Pada Periode Graceo-Roman (1)



Semiotik Barat dibagi ke dalam tiga periode, yaitu periode Graeco-Roman sampai Augustine, periode abad pertengahan sampai Dante, periode Reinaissance. Periode ini merupakan awal mula kejayaan logika, retorika, dan hermeunetik.  Namun penelitian menyebutkan di zaman ini pengembangan Semantik masih terbatas dan hanya menjadi teori awal dari tanda dan makna. Filosofi Aristotle menjadi fondasi awal sampai akhirnya menuju zaman Renaissance.

A. Periode Graeco dan Roman kuno

1. Plato (427-347)


Tulisan Plato tentang topik Semiotik menjelaskan mengenai tanda dan makna, penulisan fonosentrik, ikonitas di mental images serta mimesis di dalam literatur. Pemikiran sentral Plato mengenai Semiotik pada tanda verbal, entah yang natural atau konvensional adalah representasi alami yang tidak sempurna. Kemudian menurut Plato, pengetahuan yang dimediasi oleh tanda-tanda adalah  pengetahuan yang tidak langsung dan tidak lebih unggul dari pengetahuan langsung dan kebenaran tentang sesuatu melalui kata-kata, meskipun kata-kata sangat serupa tetap saja tidak kuat dibandingkan dengan mengetahui keberanaran itu sendiri.

2. Aristoteles (384-322)




Dalam Peri hermeneias (De interpretatione), Aristotle memberikan definisinya tentang tanda (sign) yang menyebutkan tanda baca adalah simbol dari suara yang diucapkan. Suara yang diucapkan itu di tataran pertama adalah tanda dan simbol dari mental impressions. Mental impressions adalah sama dengan hal yang sebenarnya. Aristotle mempercayai perbedaan sistem struktur tanda, hanya lah persoalan expression plane bukan content plane, sehingga dia mengatakan semua mental events itu sama untuk semua manusia, tidak dengan tuturan.

3. The Stoics


Berdasarkan pendapat Bochenski, The Stoic yang dimulai sejak zaman Zeno di Citium dan Chrysippus hingga kaisar Romawi Marcus Aurelius, menyebut teori tanda berhubungan dengan 3 komponenen, yaitu signifier, signified, dan objek eksternal, Signifier dan objek didefinisikan sebagai entitas materi, meaning dipertimbangkan sesuatu yang incorporeal (tidak mempunyai bentuk dan substansi). Tanda dibagi ke dalam tanda peringatan dan indikasi.


Baca Juga: Apa Beda Ilmu Pengetahuan Alam & Budaya?
Budaya Sudah Berubah Makna, Lalu Apa Arti Budaya Kini?

Selasa, 07 Februari 2017

Trip Ke-2 Ber-2 Nyokap Kece di Malaysia (2)

Mentari pagi di Malaysia menyingsing lebih lambat dari Jakarta. Tapi gue sama nyokap udah siap-siap buat balik ke Kuala Lumpur dengan perjalanan sekitar 4 jam dari Malaka.

Pemilik Hotel Hong dengan senang hati mengantarkan kami ke Terminal Melaka Sentra yang ternyata letaknya enggak jauh dari hotel kami. Trus kenapa kemarin muter-muter yak.... hmmmm...

Di terminal ini ada banyak banget bus ke penjuru Malaysia, termasuk ke Singapura. Dibanding waktu berangkat yang ongkosnya bisa sampai Rp 60 ribu, kali ini kita cuma bayar sekitar Rp 15 ribu. Tapi jelas beda busnya, klo sebelumnya bisa selonjoran, sekarang busnya rasa primajasa yang AC-nya gak jelas dinginnya, sampe gue musti sumpel tuh AC pake tisu. ya gapapa lah hahaha.

Lagi-lagi inget ya! gak kayak di Indonesia lu bisa duduk di mana aja. Setiap bus antarkota Malaysia, tempat duduknya pasti udah ada nomornya. Jadi jangan sekali2 sembarangan duduk klo lu gak mau dipelototin penumpang lainnya.

Sepanjang perjalanan tol, pemandangan yang paling sering itu hutan sawit. Gak ada tanaman padi di sini hahaha....dan busnya juga angkut penumpang di beberapa terminal kecil lainnya.

Sesampainya di Terminal Bersepadu Selatan Kuala Lumpur. Gue langsung mutusin mau ke Batu Cave. Sembari bawa gembolan segede gaban, gue masih punya cukup tenaga.

Semula gue pikir musti ke stasiun KL Sentral dulu, ternyata bisa langsung dari sini ke Batu Cave yang emang ngelewatin KL Sentral. Di sini keretanya datang 30 menit sekali, ada jadwalnya gitu dan tepat bgt. Ditinggal ke toilet sebentar ketinggalan kereta gue.

Di sini nyokap menyadari betapa nyamannya tinggal di Malaysia, padahal dulu dia gedeg banget ama negara ini karena rajin klaim budaya orang. Tapi mungkin karena transportasi nyaman dan orangnya gak segambreng jadi terasa nyaman.

Dari Terminal Bersepadu ke Batu Cave bisa mencapai waktu sekitar sejaman karena rutenya lumayan jauh. Dan menariknya banyak banget buleee dibanding orang pribuminya, emang hari kerja sih.

Enggak kayak Jakarta, bule di Malaysia terasa lebih bebas kemana aja, lagi-lagi berkat kenyamanan transportasi di Malaysia. Terasa di Bali deh, tapi ini bedanya cuma enggak ada pantai aj hahaha....

Di kereta gue sama nyokap sempat foto-foto sembari diliatin sama beberapa bule. Mereka berbisik2 sambil tersenyum karena mungkin menyadari gue ibu-anak lagi traveling pake ransel gede. hahahaha

Singkat kata, sampai lah gue di Batu Cave yang Masya Allah mataharinyee nyentrik boooooo. Di sini nyokap udah mulai uring-uringan gegara laper nih, dan gue gak selera makan di tempat yang mayoritas India dan bau dupa.



Pengen naek ke atas bukit Cave yang makin kinclong berkat patung emasnya, tapi.... gue gak mau ninggalin emak gue yang udah ga kuat nanjak dan kelaperan. Akhirnya kita foto-foto sekedarnya aja.

Tenaga makin terkuras gegara kepanasan, kita pun enggak lama di sini karena langsung balik nyari tempat berteduh dari panasnya matahari. Kali ini kita bener-bener mau langsung selonjoran di kamar AC.



Pergi lah kita ke KL Sentral, awalnya pengen makan di Bukit Bintang tapi nyokap udah makin uring-uringan gegara kelaparan. Trus pake sempet-sempet nyasar lagi, gegara gue pikir ke Bukit Bintang itu deket sama KL Sentral, eh ternyata jauh.

Alhasil cap cip cup lah makan di mana aja. Pertama kita pilih di restoran mirip kayak Imperial klo di sini. Eh..... nyebelin banget gue dicuekin sama waiter-nya!. Awalnya gue pikir apa gara-gara gue Indonesia trus gue dicuekin, eh ternyata ada mas bule yang sama nasibnya.

Akhirnya tanpa banyak cingcong gue pindah ke restoran sebelah aj yang pemiliknya Chinese tapi pelayanan pribumi. Ya sama aja ya kayak Indonesia.

Di sini gue pesen ayam Hainan dan nyokap gue makan bubur. Namanya traveling berdua pasti suka ribut-ribut karena nyokap gue mulai pilih2 makanan. Ahhhhhhh~ udah minta ini itu ternyata gak diabisin. Trus gue manyun aja.

Memang traveling ama nyokap pasti apa aja bisa terjadi, termasuk gara-gara cuma ribut soal makanan. Tapi mo ribut kayak gimana pun, lu gak bakalan ninggalin nyokap lu pulang ke Indonesia kan hahahahah....

Nikmati aja segala proses travelingnya. Niscaya lu bakalan makin deket sama nyokap lu, hingga akhirnya menyadari rekan traveling terbaik traveling itu, ya nyokap lu sendiri. Bagi yang belum pernah coba traveling bareng nyokap berdua, cobain deh. Keseruannya gak akan kalah dengan traveling bareng sobat lu! hihihi

Baca juga: Trip Ke-2 Ber-2 Nyokap Kece di Malaysia (2)
Trip Ke-2 Ber-2 Nyokap Kece di Malaysia (1)



Selasa, 31 Januari 2017

Bangun Rumah, Manusia Purba Sudah Paham Arsitektur

Pada awalnya manusia purba atau orang zaman prasejarah berdiam di dalam gua. Di gua ini mereka menetap dan menjadikan gua sebagai rumah.

Sejak dulu mereka yang hidup dari berburu ini berpindah-pindah dari gua satu ke gua lainnya. Apalagi di gua jika musim panas, sejuk dan jika musim dingin, hangat sehingga cocok untuk beradaptasi.

Mereka juga bisa menghalau binatang buas dari pintu masuk gua. Di dinding gua mereka biasa menggambarkan kehidupan zaman batu tua untuk membuktikan adanya hewan-hewan itu. Gua seperti ini ditemukan di Afrika, Eropa, Asia , Amerika dan lain-lain.



Sementara di Korea zaman prasejarah dimulai sejak 70 ribu tahun lalu hingga 10 ribu tahun lalu. Orang-orang zaman batu tua hidup berpindah-pindah mengikuti sumber makanan mereka.

Oleh karena itu agar mudah ditinggalkan mereka tinggal di rumah yang terbuat dari pohon dan rerumputan atau gua. Meski tergolong primitif tapi mereka sudah menggunakan dan membuat peralatan mereka sendiri. Mereka sudah menggunakan dan membuat perkakas batu besar yang dipipihkan. Kemudian mereka juga mengetahui cara menggunakan api.

Masuk ke zaman setelah zaman batu tua atau zaman Neolitikum, manusia mulai membuat rumah ada yang berbentuk elips dan anglo. Rumah berbentuk elips terdiri dari gabungan dari batang pohon sebagai tembok dan atap lalu di seklilingnya ada bebatuan.

Ada juga yang berbentuk anglo di yang terbuat dari lingkaran bebatuan. Di sekiataran anglo ini ditemukan tulang binatang buas dan ikan. Itu merupakan sisa-sisa dari makanan mereka. Di rumah itu juga ada dapurnya.

Zaman neolitikum adalah kelanjutan dari zaman batu tua. Zaman Neolitikum adalah zaman yang dimulai sekitar 10 ribu tahun lalu hingga 3000 tahun. Dibandingkan dengan zaman batu tua, zaman Neolitikum banyak terjadi perubahan.

Yang paling kentara adalah dimulainya pertanian. Sehingga mereka tidak lagi perlu berpindah-pindah untuk mencari makanan melainkan mereka sudah menentukan tempat untuk tinggal. Kemudian orang-orang Neolitikum juga menggunakan batu sebagai perkakas. Mereka juga membuat piring dari tanah liat.

Yang paling mencolok pada zaman itu adalah rumah gubuk namun mempunyai pintu masuk kecil  dan terbuat dari ilalang pula.Dari sini diketahui bahwa mereka mulai membangundengan dasar pengetahauan.

Mereka menggali tanah sedalam 30 cm- 1m lalu mereka mendirikan tiang  dan menutupnya dengan dedaunan dan rerumputan. Dengan cara ini jika ada angin mereka tetap aman. Kemudian suhu dingin pun bisa ditangkal karena suhu di bawah tanah berubah. Saat musim panas keadaan di dalam juga lebih dingin karena rumah ini menangkal  panas. Di sini juga biasa menyalakan api agar dapat membuat suhu di dalam ruangan menghangat. Kendati begitu, pintu masuk rumah gubuk ini kecil sehingga asap susah keluar. Rumah ini banyak di temukan di sekitaran Sungai Gangga.

Di Turki juga terdapat kota tertua di dunia yang disebut dengan  Catal Hoyuk. Sekitar 9000 tahun yang lalu di kota ini rumah dibangun dengan tanah liat. Tapi anehnya tidak ada jalan dan jendela karena bangunan ini didirikan untuk menghalau invasi sehingga terlihat seperti benteng. Di zaman Neolitikum ini ada juga rumah yang terbuat dari rakit di atas air.






Sumber 
Bangunan-bangunan dunia
Tulisan    : Park Are
Komik : vitacom
Samsungbooks

Baca Juga: Rahasia Spinx, Piramid, dan Kutukan Firaun







Kamis, 26 Januari 2017

Apa Beda Ilmu Pengetahuan Alam & Budaya?


Sejak dahulu banyak ahli yang sudah mengemukakan perbedaan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan budaya. Pertama argumen perbedaan dua ilmu itu disampaikan oleh para filsuf Jerman, Wilhem Dilthey dan Heunrich Rickert.



Menurut mereka ilmu pengetahuan alam berupaya menemukan hukum alam sebagai sumber dari segala fenomena alam yang berlaku secara universal. Selain itu, sumber penyebab segala fenomena alam dapat diidentifikasi dengan tepat dan seksama. Kemudian pengamat atau peneliti berada di luar objek pengamatanya. Cara pendekatan ilmu pengetahuan alam disebut dengan nomotetis atau ilmiah.

Sementara pendekatan ilmu budaya adalah ideografis, atau Dilthey menyebutnya ilmu pengetahuan batin. Dengan ancangan tersebut, ilmu pengetahuan budaya berupaya untuk mengetahui hal yang ada di dalam diri manusia sebagai mahluk individu dan sosial.



Dalam hal ini objek penelitian adalah manusia begitu juga dengan subjek penelitiannya. Oleh karena itu, pengetahuan budata berlangsung melalui empati dan simpati. Dengan empati dan simpati subjek ditempatkan berada di dalam kondisi objek yang memandang dunia dan sekelilingnya.

Sumber Teori Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Budaya - E.K.M Masinambow

Baca Juga:

Pembahasan Semiotik Pada Periode Graceo-Roman (1)
Apa Beda Ilmu Pengetahuan Alam & Budaya?
Budaya Sudah Berubah Makna, Lalu Apa Arti Budaya Kini?

Senin, 23 Januari 2017

Trip Ke-2 Ber-2 Nyokap Kece di Malaysia (1)


Kenangan dan pengalaman trip berdua nyokap di Aceh ingin sekali diulang. Alhasil karena niat baik mau ngajak nyokap ke tempat yang indah selagi dia masih sehat wal afiat, maka dapatlah promo ke Malaysia PP 500 ribuan aje. Menunggu berbulan-bulan sampailah di hari kita berangkat ke Malaysia. Rencana sudah ada di dalam kepala, termasuk juga ringgit dan vocer hotel yang udah di-booked.

Namanya double traveling ibu-anak ini pasti ada anehnya, ada sedih, seneng, campur-campur deh. Baru-baru masuk bandara aja, kita yang udah bangun dari sblm subuh, dikecewain sama AA. Pesawat yang semula berangkat sekitar jam 7an pagi malah molor hampir 14 jam dan pemberitahuan itu baru ada pas gue sampe bandara. Cakep bgt emang AA!

Sampe bandara udah lemes, gimana pun harus punya plan B.Setelah curhat sama temen yang sering ngebolang, ternyata keterlambatan bisa kita klaim dengan jam penerbangan terserah kita. Alhasil langsung meluncur dah ke counter AA dan masang muka jutek biar gimana caranya bisa jalan cepet karena rencana bisa berabe semua.

Akhirnya kita dijanjikan akan naik pesawat yang jam 9-10an pagi tapi itu enggak pasti karena harus liat sikonnya. Beuh kita langsung zikir dan solat panjang biar terkabul tuh dapet 2 seat di jam 9,

Dan Allah emang tahu lah, kalau ada anak yang mau nyenengin ibunya pasti dikasi jalan. Kiat dapat pesawat jam 9 pagi. Horeeeee!

Bandara Kuala Lumpur

Sesampainya di bandara KL ternyata bandara ini luas banget dan bagus. Meski kerap kali gue cekikikan gegara bahasa melayu yang kocak parah. Semula pelbagai kata-kata Melayu ini gue potret. Tapi takdir berkata lain karena niat mau ngecengin pakai foto, dibales dengan rusaknya memori kamera gue dan hilang semua kenangan di bandara ini sama sebagian foto di Melaka.

Oke balik lagi, kita langsung menuju terminal bus yang ada di lantai paling dasar bandara. Di sini ada berbagai bus menuju ke pelosok Malaysia. Gw emang rencana awal pengen ke Melaka jadi langsung beli tiket bus ke sana. Ternyata cuma dikasi waktu 15 menit. Perbekalan sudah habis dan belon makan siang dong. Ijin sama Pakcik alias sopir malah diomelin suruh duduk aja di dalam gak boleh kemana-mana.

Busnya lumayan mahal sekitar 60 ribu rupiah kalau dirupiahin tapi nyamannya pol. Bisa tidur-tidur kursinya luas dan jangan duduk sembarangan ya karena ada nomornya.

Melaka

Dari bandara ke Malaka lumayan lama gw berangkat sekitar jam 12-1 sampai sudah asar. Sampai di terminal Melaka, gw berusaha hubungi Hong hotel karena bisa dijemput. Tapi....gak ada telp umum.

Trus kita solat aja dulu di musola terminal yang emang mirip2 sama stasiun Senen lah. Trus kalau ke toilet pun harus bayar sekitar 3 sen. Sama kan sama Indonesia yang pipis aja musti bayar hahahaha'

Abisan solat kita cari kedai terdekat buat makan. Selama di Malaysia gue emang makan makanan yang rada2 arab karena biar aman aja kehalalannya karena di sini juga banyak chinese-nya.

kita ternyata harus naek bus lagi yang bayarnya 2 ringgit ke pusat kota alias kota lamanya Melaka. Ternyata gak jauh dari terminal udah sampe deh. Bangunan merah menjulang mendominasi area ini. Berasa ada di luar negeri (emang di luar negeri hahaha).



Langsung tanpa ba bi bu mulai cekrak cekrek (yang akhirnya hilang hahahaha). Di sini tukang sepedaan warna warni agresif banget nawarin kita buat naik dan kelilingi kota, tapi ogah ah karena harganya mahal hahahhaa (pelit)

karena udah mau magrib buru-buru deh cari-cari dimana hotel Hong ini. Hotel ini direkomendasi temen karena katanya letaknya strategis, nyaman dan harganya murah. Emang dibanding harga temen gue, gw dapet harga hotel yang lebih murah. Harga hotel hong sekitar 300an ribu, gw bli di traveloka.



Karena buta arah kita tanya sama bu polwan tapi eh ternyata dia sama aj kayak gue, kaga ngerti. Dia cuma nunjuk kemana aj sesuka dia hahaha....

Tak mau patah arang, akhirnya gue ama emak gue menulusuri gang -gang sempit dan tua di sini sekalian jalan-jalan. Ditemukan lah berbagai secret site di sini kayak makam Hang Jebat. Ahhhh ilang fotonya.

Tapi ini makam kaga ada yang mengunjungi. Ternyata Hang Jebat itu awalnya orang baik tapi jadi jahat gegara kekuasaan. Di dalam gang-gang sempit ini juga ada beberapa masjid yang tua.

Karena belum ketemu-ketemu juga, kita tanyalah ke beberapa orang di sana. Tapi ternyata Hotel Hong lumayan terkenal di warga sana. Jadi dengan bahasa Inggris lah kalian bertanya karena pakai bahasa Indonesia makin memperparah kenyasaranmu. hahaha

Ketemulah hotel Hong yang kecil namun bersih dan lengkap ada wifi, dapat snack buat sarapan dan pulangnya di antar juga sampai terminal. Di sini juga banyak bule yang nginep mungkin mereka ngintip rekomendasi dari trip advisor juga kli.

Malam di Melaka

Habis Isya yang jatuh lebih lama dari Jakarta, kita langsung keluar hotel lagi buat jalan-jalan dan jreng jreng sepi bener...... tapi setelah jalan sekitar 100 meter baru kerasa ramenya banyak bule yang olahraga, foto-foto.

Suasananya romantis banget kayak venesia mini berkat lampu warna warni yang membuat kali Melaka ini jadi indah dan berkilauan.



Kita langsung menyasar perahu ala-ala Venesia tapi padet banget dengan harga sekitar 20-25 ringgit kita bisa keliling kali ini hahahaha,,,, Sebenernya sih kalinya juga hampir sama lah sama Indonesia yang kalau sore butek tapi gak ada sampah.

Sepanjang perjalanan, dikenalkan sejarah dan macam-macam bangunan lewat pengeras suara. Bahkan rumah penduduknya juga sengaja disulap biar karakternya Melaka banget yang dulu dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan. Keren.

Sejauh ini gue merasa, glodok kota tua pun bisa disulap cantik kayak gini, asal Pemda-nya dan menpar nya serius aja. Indonesia, Jakarta gak kalah kok punya sejarah keren dan bangunannya asal kemasannya aj diperbaiki. Sarana, sama lampu-lampu jadi kesannya bagus dan ramah bagi kawula turis yang nyaman mondar mandir di daerah ini.


Baca juga: Trip Ke-2 Ber-2 Nyokap Kece di Malaysia (2)
Trip Ke-2 Ber-2 Nyokap Kece di Malaysia (3)

Senin, 16 Januari 2017

Masuk Lebih dalam ke Hutan Kalimantan


Biota langka di Pulau Borneo atau Pulau Kalimantan adalah pulau dengan luas 755.000 km2 dan menjadikannya pulau terbesar ketiga setelah Greenland dan pulau Papua Nugini, berpenduduk sekitar 12.300.000. pulau ini terletak di Asia Tenggara dan  bagian Tenggara semenanjung Malaysia serta dikelilingi oleh laut China Timur, Laut Sulu, Pulau Jawa dan lain-lain.



Bagian utara berbatasan dengan  Malaysia dan Brunei, bagian selatan berbatasan dengan pulau-pulau Indonesia yang lain. Di bagian utara tepatnya di Sabah, Malaysia terdapat Gunung kinabalu yang merupakan gunung tertinggi yang mencapai 4.101 m di pulau tersebut. Sungai terpanjang di pulau tersebut adalah Sungai Kapuas yang panjangnya mencapai 1.140 m. sungai ini digunakan sebagai sarana transportasi untuk kegiatan ekonomi. Pulau ini juga dilewati garis khatulistiwa yang menyebabkan cuaca di daerah ini panas dan lembab.

Perbedaan suhu selama setahun tidak lebih dari 0,80 dan curah hujan mencapai 3.800mm (korea 500-1500mm). oleh karena itu disini hiduplah berbagai biota langka dan juga hutan yang lebat. Sampai sekarang pulau ini masih menjadi tempat hidup biota terbanyak di dunia.


Kera Hidung Panjang atau Bekantan

Di hutan Kalimantan tinggal salah satu jenis kera ekor panjang yaitu kera hidung panjang. Mereka tinggal secara berkelompok di pepohonan mangrove yang ada di tepi sungai. Hidungnya panjang membuat mereka sering disebut sebagai kera hidung panjang, kera hidung besar, kera hidung tanduk, bekantan.

Panjang hidung kera jantan sekitar 10 cm. karena hidungnya yang panjang sehingga ketika makan mereka harus mengangkat hidungnya dulu. Sedangkan betina berhidung pendek sehingga lebih mudah untuk bergerak dan mengurus anak.



Sebenarnya masih belum diketahui apa sebenarnya fungsi dari hidung tersebut banyak pendapat yang mengatakan hidung tersebut berfungsi sebagai pengeras suara, penjaga temperatur dan lain-lain. Hewan ini makan daun-daun mangrove tetapi tidak memakan hewan lain. monyet hidung panjang atau bekantan ini punya perut yang besar.

Di dalam perut ini terdapat bakteri yang menetralisir racun dan serat makanan.  Waktu istirahat mereka lebih banyak dibandingkan waktu aktivitas mereka. Mereka hanya beraktvitas 2 jam sebelum matahari terbit dan 3 jam sebelum matahari terbenam.

Orang-orang pedalaman sering menyebut monyet ini sebagai monyet belanda karena hidungnya yang panjang dan rambut-rambutnya yang putih.

Pohon Mangrove 

Pohon ini adalah pohon yang hidup di daerah tropis atau subtropis, pohon di tumbuh di tepi-tepi sungai. Lazimnya pohon mangrove yang ditemukan di daerah tropis sekitar 3/4 nya tumbuh liar. Pohon ini juga hidup lingkungan yang yang mempunyai konsentrasi salinitas 2 kali lebih besar dari laut seperti tepi sungai, tepi laut, tepi laut yang mendapat banyak air.



Tempat-tempat ini mengalami pencampuran konsentrasi salinitas yang menyebar di antara 25 lintang utara dan 25 lintang selatan. Walau pohon mangrove letaknya berdekatan dengan daerah tepi laut atau sungai tapi tidak akan berpengaruh terhadap pohon ini. Hal itu dikarenakan pohon termasuk ke dalam jenis rhizophora. Pohon mangrove yang hidup di tepi sungai dan laut mempunyai akar dan batang yang tersebar yang dapat langsung menyerap udara. Proses pernapasan tersebut disebut dengan pnematophor yang membuat akar dan batang ini kuat dan mampu menahan gelombang pasang surut air.

Biasanya buah mangrove karena kondisi alamnya sering berjatuhan dan terbawa arus kemudian buah itu bereproduksi kembali, namun beberapa spesies mangrove bereproduksi setelah berbuah hingga berukuran 50-60 cm dan gugur dari pohonnya, jenis reproduksi seperti ini disebut dengan vivipar.

Sumber  

Bertahan hidup di hutan : pengetahuan ekologi dalam komik petualangan 
Penulis : comicom 

Baca Juga: Mengenal Lebih dalam Gajah Asia & Bunga Rafflesia
Di hutan apa sebenarnya Tarzan tinggal?