Contohnya keluarga Novi-Yamin, keluarga Betawi ini melanjutkan tradisi Betawi yang sudah dilakukannya turun temurun.
"Biasanya lebaran potong kerbau hasil patungan dari seluruh keluarga besar. Dulu juga bikin dodol, tape uli sama-sama kemudian dibagikan ke orang yang lebih tua dan ziarah,"jelas Novi kepada merdeka.com melalui sambungan telepon, Jakarta (21/8).
Tak hanya itu uniknya, keluarga dengan lima generasi dan jumlah cucu-cicit hingga 50 orang ini tinggal di satu kampung yang sama, tak jauh dari tempat wisata Ragunan. Sehingga acara makan-makan pun dilakukan di kebon atau bale dekat rumah orang tertua.
"Kita juga ada tradisi makan-makan dengan jumlah keluarga sampai dua ratus orang di kebon atau bale. Ziarah juga sampai empat komplek pemakaman. Di tiap komplek ada beberapa orang yang diziarahi," tambahnya.
Untuk Novi sendiri sebagai anggota keluarga baru, hal ini tentunya mencengangkan dengan banyaknya anggota keluarga besar dan segala aktivitasnya.
"Saking padatnya acara saya sampai lelah" tutup Novi.
http://www.merdeka.com/jakarta/tradisi-lebaran-ala-betawi.html
ilustrasi tari Betawi |
Ondel-ondel |
Berita ini dibuat dari inspirasi pagi yang melintas saat sepupu yang baru menikah menemukan sesuatu yang WOW gitu. benar, memang dia menikah dengan budaya betawi yang kental. Tentunya sekarang udah banyak ga dipake sama orang Betawi lainnya.
Apalagi pas ke undangan itu rasanya kayaknya orang yang disalamin ga abis-abis. Inilah budaya betawi yang harus dipertahankan. Apa sih yang membuat Betawi itu beda dengan yang lain, pasti RAME-nya itu kan.
Makanya karena ceritanya sungguh menggelitik, tertuang deh di dalam berita pagi di merdeka.com, tanpa dikomando berita ini dikirim. Hasilnya, saat itu penulis suka tulisan ini dan banyak juga yang baca. Itung-itung promosi budaya sendiri.
Tapi beneran deh, perkawinan dengan budaya kental begini sungguh unik dan berasa kedekatannya karena proyek budaya pernikahan ini ga akan bisa terealisasi tanpa semua anggota keluarga turut serta. mulai dari kawinan dua hari dua malam plus orkestraan sampe ramainya kerabat dimana-mana.
Ga cuma perkawinan, di berbagai aspek pun kebersamaan masih banyak terlihat kayak waktu Lebaran potong kerbau rame hasil patungan seluruh anggopta keluarga, menakjubkan bukan?
Jadi, entah mau malu atau salut tapi dua duanya langsung saya rasakan sebagai orang Betawi. Gimana dengan budaya kalian masih hidupkah seperti ini atau malah lupa kalau sebenarnya ada tradisi seperti ini??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar