Jumat, 15 April 2016

Merayakan Kebersamaan di Belitung

Hari itu adalah hari terakhir kami di Belitung. Kami harus mengejar pesawat tengah hari. Namun sebelum itu harus pintar-pintar maanfaatin waktu yang tersisa. Beruntung dua destinasi terakhir letaknya dekat dengan Bandar udara.

Museum Belitong dan Rumah Adat

Pertama kita menginjakkan kaki di museum Belitung. Di sini kesannya kuno dan tidak terawatt di bagian belakang. Masih ala rumah hantu gitu dan semua tampak berdebu. Yang menarik di sini diceritakan tentang sejarah awal Belitung sampai hal-hal aneh yang pernah ditemukan di Belitung. Mulai dari hewan purbakala sampai batu satam yang diagung-agungkan seantreo Belitung.
Batu Satam alias meteor pernah jatuh di tanah Belitung tapi enggak jelas gimana-gimananya adanya batu aj gitu warna hitam. Dan biasanya orang-orang membawa miniature batu satam untuk oleh-oleh bahkan ada juga yang berani jual mahal buat dijadiin cincin akik. Dan akhirnya tertipu. Gw sih dari Belitung Cuma bawa terasi yang kata nyokap gue enak bingits.




Di belakang museum ini ada kebun binatang mini. Lagi-lagi kesannya kumuh dan gw ngerasa kasian banget sama itu binatang-binatang. Kandangnya kotor, termasuk kandang buaya yang dipakai syuting buat Laskar Pelangi. Serius itu buaya udah tua sampe enggak bisa bergerak.  Ada juga kura-kura jumbo yang hidupnya juga renta banget hahaha… yah! Sayang aja sih.

Danau Kaloin

Selanjutnya mendekati tengah hari kita menuju danai Kaolin. Danau ini danau buatan ini adalah bekas pertambangan timah tempo dulu. Mungkin kalau kalian terbang di atas Belitung , kalian bisa tahu betapa rusaknya daratan Belitung macem banyak bisul yang pecah. Bolong-bolong berwarna putih. Tragis! Kebanyang betapa gilanya pemerintah mengeruk tanah Belitung.

Di panas-panas gitu kita tetep wajib gaya. Entah kesambet apa, salah satu teman langsung mengambil tas dan pura-pura jadi musafir gitu yang berada di padang pasir. Emang sih mendukung banget dengan lautan pasir putih bekas tambang, didukung pula danau yang berwarna hijau toska. Tapi lama-lama gayanya makin ngeyel aja di tengah-tengah gurun itu. Hahaha



Di sekitar masih ada beberapa truk lalu lalang membawa tambang. Kasian tuh bumi Belitung udah dong jangan ditambang lagi, mau jadi apa coba! Ya, setiap perjalanan membawa banyak pelajaran berharga untuk kita.  Dan kita baru sadar ketika Belitung sudah benar-benar terluka. Kita baru menengok ketika keindahan Belitung memanggil, padahal dulu mungkin kita tidak tahu semenderita apa dirinya dikeruk orang-prang rakus, sementara penghuninya tetap miskin, tak berujung.





Jumat, 08 April 2016

Di hutan apa sebenarnya Tarzan tinggal?


Hutan apa yang terluas di dunia?
Hutan Borneo atau Kalimantan dilaporkan mempunyai lebih dari 15.000 spesies flora dan lebih 1.400 spesies fauna di antaranya amfibi, ikan, mamalia dan lain-lain. tetapi ada hutan yang lebih besar dari hutan Borneo yaitu hutan Amazon dan hutan Kongo.

Hutan Amazon adalah hutan yang terletak di Amerika Selatan. Luasnya mencapai 5.500.000 km2. diperkirakan Hutan ini memproduksi lebih dari 20 persen oksigen di dunia. Kemudian tumbuhan yang hidup di hutan Amazon jika gabungkan beratnya mencapai 90.790 ton.

Hutan Amazon
Hutan kedua terbesar hutan Kongo terletak di bagian barat tengah benua Afrika, mempunyai luas sekitar 2.300.000km2. lebih dari 70 persen tumbuhan mendominasi hutan Kongo di antaranya lebih 600 spesies pohon, 10.000 spesies hewan tinggal di sana. Hutan ini dikenal sebagai tempat tinggal Tarzan dan beberapa tokoh budaya lainnya terlebih lagi hutan ini juga dikenal sebagai asal hewan-hewan menakjubkan yang dibawa ke Eropa.
Hutan Kongo

Salah satu penghuni hutan yang paling ditakuti adalah buaya. Yuk kenal lebih dekat dengan reptil yang satu ini. Ada beberapa buaya jenis buaya di antaranya,

A. Buaya ikan
 Tomistoma schlegelii atau buaya ikan adalah reptil yang tinggal di sungai-sungai jernih Indonesia, Malaysia, Vietnam dan lain-lain. bentuk mocongnya mirip dengan buaya gavial yang runcing dan tajam namun hewan ini termasuk ke dalam kelas crocodile. Oleh karena itu dalam bahasa Inggris buaya ini sering disebut dengan false gavial atau gavial palsu.

Betinanya bertelur dan mempunyai panjang sekitar 2-3 m. Biasanya bertelur dari 30 butir hingga 60 butir. Berbeda dari reptil dan buaya yang lain, hewan ini mengumpulkan terlurnya di sarang namun tidak menjaganya. 
Buaya Ikan


Kebiasaan makan hewan ini sama dengan buaya gavial yang hanya memakan ikan dan hewan vetebrata. Namun buaya ikan sekarang ini tidak hanya memakan ikan, krustasea, serangga yang ada di dalam sungai tapi juga bisa memakan monyet, rusa, kalelawar dan lain-lain.

B.  Buaya Gavial India
Dahulu buaya gavial India termasuk ke dalam I kelas dan 1 genus reptil crocodilian. Reptil ini sering ditemukan di sungai Indus, sungai gangga dan sungai lain yang semacamnya maka reptil ini sering disebut dengan gavial gangga (gangges gavial).
 
Buaya Gavial India
Reptil ini mempunyai ciri khas yaitu moncongnya yang runcing dan lancip disertai gigi yang tajam. Pada jantan moncong depannya terdapat tonjolan. Dibanding dengan pergerakan badannya, pergerakan moncongnya sangat cepat. Walau badannya besar namun karena reptil ini penakut sehingga sering menghindari mansuia dan mamalia yang lainnya. Reptil ini menggunakan rahangnya untk menangkap ikan juga hewan-hewan yang hidup di air. Di dalam kepercayaan agama Hindu India hewan ini dipercaya sebagai pelindung.

Hewan ini menelurkan telurnya di berbagai tempat seperti di rerumputan, pasir dan lain-lain dan bisa bertelur sebanyak 40-90 butir. Satu waktu hewan ini terancam punah akibat perburuan liar namun sekarang telah digalakkan perlindungan sehingga jumlahnya semakin bertambah.

Sumber : Komik Survivor
Penulis : comicom, Ryu Gi Yeong

Gambar : Nemo
Penerbit : Comicom
 


Rabu, 06 April 2016

Kajian Wacana Versi Barbara Johnstone



I.                KAJIAN WACANA SEBAGAI KONTEKS
            Wacana menurut Barbara Johnstone menekankan pada komunikasi sebagai media bahasa dalam praktek sosial. Dalam teori Johnstone, wacana dibentuk bukan dari dalam wacana itu sendiri melainkan dari aspek di luar wacana (konteks). Setidaknya ada enam aspek yang saling mempengaruhi, aspek tersebut adalah world, languange, participants, prior discourse, media dan purpose. Untuk memahami lebih jauh, Johnstone memberikan beberapa contoh tulisan yang berada di museum Mesir kuno untuk kemudian dihubungkan dalam enam aspek tersebut.

1.1   World
Layaknya komunikasi dalam praktek sosial tentunya pembentukan wacana melibatkan receiver dan sender. Menurut Johnstone, pada prakteknya ‘dunia pemahaman’ senderdan receiver saling tarik menarik dan mempengaruhi sehingga terbentuklah wacana baru. Sebagai contoh, dalam menginterpretasikan soal iklan museum Mesir kuno. Pembaca tidak dituntut untuk mengerti definisi dan istilah tentang jampi, mantera dan sebagainya. Tapi pembaca dengan ‘dunia pemahaman sebelumnya justru mampu menginterpretasi teks deskriptif yang dibuat oleh sender dalam hal ini pembuat teks. Begitu sebaliknya, untuk membuat teks, biasanya creator telah punya ide yang tentunya dipengaruhi oleh pemahaman dari luar.

1.2 Language
Bahasa yang pada dasarnya punya kekuatan mempengaruhi dan mendorong seseorang merupakan salah satu aspek pembentuk wacana. Tak jarang karena sifatnya ini, pihak-pihak tertentu seperti politikus menggunakan aspek tersebut sebagai andalan. Lalu bagaimana aspek bahasa bekerja membentuk wacana? Johnstone memaparkan ada tiga bagian bahasa yang berperan andil yaitu struktur kata, suku kata dan kalimat. Sebagai contoh dalam hal penerjemahan, pemilihan kata, pengetahuan dan interpretasi terhadap teks oleh penerjemah menentukan ‘dunia pemahaman’ bagi si pembaca. Tentu saja, dalam hal ini penerjemah mampu ‘menyetir’ dan bisa memihak pada seseorang atau lembaga lainnya lewat pilihan struktur kata suku kata atau kalimat.

Barbara Johnstone

1.3 Participant
Participant dalam wacana meliputi sender dan receiver atau si pembuat wacana dengan orang yang menginterpretasikannya. Dalam paparan yang disampaikan Johnstone, sender punya posisi penting untuk membentuk wacana baru dari wacana yang telah ada di dalam idenya. Namun kembali lagi wacana yang creator buat semua tergantung dari sasaran receiver dan tujuan creator.Johnstone memberikan contoh untuk memberikan info ke anak-anak, Johnstone menggunakan bahasa anak, yaitu dengan pengulangan untuk menciptakan kohesi antar kalimat dibandingkan dengan penggunaan konjungsi. Unsur terpenting sebagai creator adalah bagaimana creator memposisikan diri sebagai pembaca.

1.4 Prior Discourse
Ketika menginterpretasikan konteks baru, seorang pembaca atau penikmat biasanya menginterpretasikan konteks atau wacana tersebut dengan menghubungkan pengetahuan dan konteks yang sudah terlebih dahulu dia ketahui. Namun bisa saja antara satu dengan yang lain punya konsep yang berbeda sesuai dengan pengetahuan dan kebudayaan di tiap individu.  Jika konteks baru ini terus menerus disajikan creator maka dimungkinkan konteks ini menjadi familiar di dalam masyarakat.

1.5 Media
Media menjadi salah satu unsur pembentuk konsep yang amat penting. Semakin suatu konsep punya daya pikat tinggi dengan mengandalkan warna, bentuk atau hal-hal menarik lainnya maka semakin mudah juga konsep tersebut diperhatikan dan diterjemahkan oleh si penerima. Apalagi jika media berbentuk gambar seperti iklan misalnya, terus ditampilkan maka semakin menarik konteks yang disajikan serta berpengaruh terhadap dalam praktik sosial.

1.6  Purpose
Tujuan adalan alasan mengapa konteks itu dibuat, dari sini si penulis atau pembuat harus menempatkan diri sesuai tujuan yang dia inginkan. Misalnya jika dia memposisikan diri sebagai pendidik maka banyak unsur-unsur imperative di dalamnya. Hal ini menyebabkan pembaca merasa si pembuat Maha Tahu terhadap konteks yang dia buat meskipun pada kenyataannya tidak selalu seperti itu. Bahkan di beberapa konteks penerjemahan, penerjemah mampu mengubah konteks ke dalam bentuk konteks yang lain sebagai simbol dominasi yang dia miliki.

Sumber :
Johnstone, Barbara.2002.Discourse Analysis. Massachusetts: BlackwellPublisher