Sabtu, 21 Mei 2016

Pengaruh aliran strukturalisme dalam perkembangan sejarah



Ada dua mazhab yang menunjukan aliran strukturialisme berpengaruh terhadap perkembangan ilmu sejarah, mazhab tersebut adalah mazhab methodique dan mazhab Annales yang keduanya lahir di Perancis.


  • Mazhab methodique atau mazhab yang menyebut pengikutnya ecole methodique adalah mazhab yang berawal dari terbitnya jurnal La Revue historique pasca kekalahan Jerman pada 1871. Tokoh-tokoh terkenal mazhab ini adalah G. Monod, E. Lavisse, CH. Victor Langlois, CH. Seignobos yang menganut paradigma sejarah milik Ranke yaitu dokumen arsip sebagai sumber sejarah. 

     
Sebagian besar dokumen-dokumen yang mereka buka adalah dokumen tentang kenegaraaan (statengeschichte). Oleh karena itu sebagian besar sejarawan ecole methodique menyanjung bangsa dengan menampilkan sosok dan peristiwa kepahlawanan. Sejarah model ini diterapkan pada sekolah-sekolah pada abad ke 1880 hingga awal 1960-an di sekolah-sekolah Perancis.

  •        Mazhab Annales kemudian hadir menolak keras mazhab methodique dengan para perndirinyanya yaitu Lucien Febvre, March Vloch dan perintisnya, Fernand Braudel. Mazhab Annales adalah mazhab yang lahir lewat jurnal Les Annales d’histoire economique et sociale pada  1929. Penganut mazhab Annales atau yang disebut dengan nouvelle histoire (sejarah baru) memindahkan perhatian sejarah dari sejarah milik orang-orang besar kepada ‘orang-orang kecil yang tak punya sejarah’ atau less peoples sans historie serta memindahkan perhatian sejarah dari politik ke seluruh aspek kehidupan manusia.

            Para Annales mengecam ecole methodique yang hanya mengandalkan dokumen sebagai sumber sejarah, mereka justru meneliti sejarah lewat latar belakang dokumen tersebut dibuat dengan memahaminya secara mendalam. Sehingga para Annales tidak mengenal batasan dalam meneliti sejarah mulai dari ekonomi, mentalitas, sejarah total ataupun sejarah berjangka panjang.

Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa mazhab Annales berikut adalah penjabaran refleksi mazhab tersebut daari tiga tokoh besar penganut mazhab Annales yaitu Lucien Febvre, March Vloch dan perintisnya, Fernand Braudel.
1. Lucien Febvre

Pada awalnya Febvre harus tunduk pada sejarah-sejarah mazhab metodique yang banyak mengedepankan dokumen arsip sebagai sumbernya. Namun setelah menjadi guru besar di Universitas Strasbourg (1919), dia mulai melakukan penelitian sejarah tradisional yang menghadapkan tokohnya pada mentalitas masyarakat. Dari karya yang berjudul Sebuah takdir Martin Luther dan Masalah kekafiran pada abad XVI: Agama Rabelais, Febrve mencoba menggambarkan mentalitas masyarakat Perancis kala itu. Karya ini menunjukan Febvre tidak puas akan penjelasan sejarah politik dan peristiwa sejarah, dia cenderung menghadapkan sejarah pada kehidupan manusia atau yang disebut dengan sejarah total. Sehingga sejarawan yang baik, menurut Febvre harusnya tidak hanya fokus pada sumber tertulis tapi harus bisa membuat sumber tidak tertulis ‘berbicara’.




2. Marc Bloch
    March Bloch menulis banyak artikel tentang kesusatraan, arkeologi hingga georafi. Namun diantara sepuluh artikel yang dibuatnya tiga yang paling terkenal adalah L’ll de France (daerah-daerah sekitar Perancis), Rois et serfs : un chapitre d’histoire capetienne (raja dan petani kecil) dan Les Rois thaumaturges : etude sur le caractere surnaturel attribute a la puissance royale particulierement en France  et en Angleterre (raja-raja penyembuh, kajian tentang sifat supranatural yang dianggap melekat pada kekuasaan raja khususnya di Inggris dan perancis. Dua  karya pertama berisi tentang monografi pedesaan, dari sini Bloch sudah memunculkan sisi Annalesnya dengan memusatkan pada sejarah pedesaan lama saat catatan sejarah lainnya berfokus pada kaum borjuis. Sedangkan pada karya ketiga, Bloch mencoba mengungkapkan fakta sosial di daerah pedesaan tersebut dengan cara memahami teks-teks naratif serta memanfaatkan sumber-sumber tidak tertulis. Menurut Boch, sejarawan harusnya mendalami sejarah lebih luas dan bukan hanya memanfaatkan sumber tertulis karena sejarah berguna untuk memahami manusia.      

                               
      3. Fernand Braudel
Pemegang mazhab Annales generasi kedua adalah Fernand Braudel pada awal 1950-an. Bukan saja melanjutkan lembaga pendidikan EHESS sebagai pembangun imperium, dia juga melanjutkan konsep histoire totale atau sejarah total dalam dua karya fenomenalnya yaitu Mediterrance dan Civilisation materielle. Karya pertama, Meditterance berisi sejarah kawasan  mediternia dari sisi manusia dan alam, perdagangan dan pelayaran, serta pranata yang mengikuti peristiwa. Sedangkan karya keduanya Civilisation Materielle membuktikan realita ekonomi tidak bisa dipandang homogen seperti kerangka sebelumnya dilakukan. Braudel menetang habis-habisan ilmu ekonomi yang bersumber dari hierarki-hierarki. Menurutnya, ekonomi justru digerakan oleh ekonomi pasar yang berada di bawah hierarki-hierarki sosial. Untuk membuat karya fenomenal ini Braudel menggunakan banyak sumber lain dan menyertakan tingkat kecermatan tinggi. 


Dari ketiga pemikir Annales tersebut disimpulkan bahwa sejarah tidaklah sesempit seperti yang ada di dalam data atau sumber tertulis namun sejarawan bisa meneliti sejarah dari berbagai aspek atau yang disebut dengan kaum Annales sebagai sejarah total. Kaum Annales juga membuka jalan agar sejarawan bisa melihat fenomena sejarah lebih jauh sehingga sejarah bisa dilihat sebagai sebuah gejala berjangka panjang.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar