Pengalaman membuat kita memahami dan terus mengingat suatu hal, hal itulah yang kita bagi ke banyak orang. Pengalaman yang masuk ke kognisi ini, tidak mudah berubah tetapi justru menurun ke generasi selanjutnya. Pengetahuan dan pengalaman seperti ini disebut dengan skema.
Pengetahuan budaya atau skema budaya juga berproses dengan cara yang sama. Para ahli antropolog semula mengatakan budaya adalah ide dan perilaku yang dipelajari secara sosial, tetapi antropolog masa kini mendefinisikan budaya sebagai apapun yang bermakna (meaning). Hal itu tentunya menyebabkan perdebatan jika budaya erat dengan pemaknaan maka budaya erat juga kaitannya dengan bahasa.
Beberapa linguis dan filsuf seperti Locke dan Derrida mengatakan meaning is use, meaning is place in a system of signs dan meanings as endlessly deferred. Tetapi Strauss dan Quinn menolak tiga argumen tersebut, menurut dia jika meaning is use itu berarti manusia bertindak seolah-olah tidak dengan pikirannya, meaning is place in a system of signs maka manusia tidak punya sistem abstrak untuk menandai realitas, kemudian seandainya meanings as endlessly deferred membuat manusia bermain tanda tanpa henti padahal manusia juga butuh untuk memaknai apa yang dia lalui di sepanjang hidupnya. Sedangkan menurut Strauss dan Quinn, proses pemaknaan merupakan kombinasi antara ide dan perilaku.
Pemaknaan terjadi saat kita menginterpretasikan objek dan peristiwa tertentu. Interpretasi pada manusia meliputi identifikasi, perkiraan atau juga melibatkan perasaan dan motivasi.
Tidak seperti para ahli lainnya, Strauss dan Quinn berargumen bahwa interpretasi karena adanya hubungan antara intra dan interpersonal. Intrapersonal melibatkan proses mental yang pada akhirnya melahirkan skema atau pemahaman. Sedangkan interpersonal terjadi saat manusia belajar dari dunianya atau pengetahuan yang dihasilkan saat dirinya berinteraksi dengan manusia lainnya.
Perlu dipahami juga intrapersonal dan interpersonal adalah dua hal berbeda yang membentuk budaya meski begitu keduanya saling terhubung dan hanya dipisahkan dengan batasan tipis antara dua bidang ilmu yang berbeda yaitu psikologi dan antropologi. Kedua bidang ini tidak bisa terpisahkan untuk menjelaskan bagaimana pemahaman budaya terbentuk.
Sebab pemaknaan budaya terhadap sesuatu amat bergantung dari pengalaman dan cara pandang dia. Budaya pun lahir dari hubungan antar skema dengan dunianya. Jika dunia manusia tersebut berbeda dengan skema yang telah terbentuk maka bisa saja manusia tersebut memperbarui dunia sosial atau skemanya. Jadi bisa dikatakan skema merupakan tingkatan budaya yang lahir dari pengalaman manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar